Setiap manusia yang memiliki akal sehat, pada dasarnya pasti menginginkan hidup damai. Damai dalam diri, damai dalam hidup berumah tangga, hidup di masyarakat dan hidup di negara. Tapi mengapa kedamaian yang didambakan oleh banyak orang itu sering terganggu ? Penyebab utamanya adalah perilaku mahluk yang bernama iblis atau gara gara menusia yang telah mempersonifikasi diri sebagai iblis.
Perilaku tunggal iblis adalah sombong (Al-Kibr) (Ingat ketika Alloh menyuruh Iblis menyembah Adam, namun iblis menolak dengan alasan bahwa Iblis lebih baik dari Adam). Iblis selalu berkata "Saya lebih baik dari anda". Ketika seseorang telah menyerap doktrin dan pola pikir iblis ini lalu orang tersebut hidup dalam masyarakat, maka virus virus kesombongan, keangkuhan dan meremehkan orang lain berkembang dengan pesat secara multilevel market.
Iblis memang bersumpah untuk menggelincirkan manusia dan anak-anak cucu keturunan adam. "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka , dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur." (QS 7 :16-17)
Kebanyakan manusia jatuh ke tangan iblis ketika dia dihadapkan pada kekuasaan dan kekayaan. Banyak manusia dimabuk kekuasaan, ingin dikenang seantero jagad sehingga semua hal yang dilakukan tidak jauh jauh untuk meningkatkan citranya di dunia. Banyak pula manusia tergila gila pada kekayaan sehingga menggambil harta yang bukan menjadi miliknya atau melakukan cara apapun agar kekayaan menjadi miliknya, termasuk merugikan banyak orang. Serangan dari iblis dapat dilawan manusia dengan ikhlas dan tawadhu.
Lawan dari kesombongan adalah al-tawadhu atau rendah hati. Pola pikir orang rendah hati adalah "Anda lebih baik dari saya". Kedamaian bersumber dari manusia yang memiliki sifat tawadhu, karena yang mengatakan bahwa kita adalah orang baik, orang hebat bukanlah diri kita sendiri tetapi orang lain.
Untuk mewujudkan ketentraman dan kedamaian batin, manusia harus sanggup melawan dan mengendalikan hawa nafsu. Karena perjuangan melawan hawa nafsu pada hakekatnya adalah menaklukan musuh yang ada dalam diri kita sendiri.
Pola pikir "Anda lebih baik dari saya" tanpa dibarengi pola pikir "Saya lebih baik dari anda" dapat menjerumuskan manusia menjadi seseorang yang selalu kalah dari orang lain!!!! (Ingatlah The power of positif thiking.. jika kita beranggapan orang lain lebih baik dari kita.. maka itu adalah benar ..begitupun sebaliknya) Karakter yang baik dalam menyikapi sombong atau rendah hati adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri pun didapat dari pola pikir "Saya lebih baik dari anda". Terlalu percaya diri adapat menjerumuskan manusia menjadi sombong dan angkuh, namun terlalu rendah hati pun dapat menjerumuskan manusia menjadi penakut dan pengecut. Kepercayaan diri harus dibarengi dengan rendah hati.
Apakah kita tergolong orang yang sombong ?? yang gemar merendahkan atau meremehkan orang lain?
Apakah kita tergolong orang yang rendah hati ?? beranggapan orang lain lebih baik dari kita, sehingga kita selalu kalah dari orang itu ?
Ataukah kita tergolong orang yang percaya diri ?? yang percaya bahwa kita diberikan berbagai bentuk kelebihan dari alloh untuk mewujudkan keingingan kita ?
Pilihlan golongan orang yang kedua dan ketiga. Jadilah orang yang percaya akan kemampuan diri namun tetap berada dalam batas kerendahan hati, maka temukanlah kedamaian dalam mengarungi hidup.
Referensi: Buletin Jum'at Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Edisi 289/II/2009
Baca selengkapnya!
Perilaku tunggal iblis adalah sombong (Al-Kibr) (Ingat ketika Alloh menyuruh Iblis menyembah Adam, namun iblis menolak dengan alasan bahwa Iblis lebih baik dari Adam). Iblis selalu berkata "Saya lebih baik dari anda". Ketika seseorang telah menyerap doktrin dan pola pikir iblis ini lalu orang tersebut hidup dalam masyarakat, maka virus virus kesombongan, keangkuhan dan meremehkan orang lain berkembang dengan pesat secara multilevel market.
Iblis memang bersumpah untuk menggelincirkan manusia dan anak-anak cucu keturunan adam. "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka , dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur." (QS 7 :16-17)
Kebanyakan manusia jatuh ke tangan iblis ketika dia dihadapkan pada kekuasaan dan kekayaan. Banyak manusia dimabuk kekuasaan, ingin dikenang seantero jagad sehingga semua hal yang dilakukan tidak jauh jauh untuk meningkatkan citranya di dunia. Banyak pula manusia tergila gila pada kekayaan sehingga menggambil harta yang bukan menjadi miliknya atau melakukan cara apapun agar kekayaan menjadi miliknya, termasuk merugikan banyak orang. Serangan dari iblis dapat dilawan manusia dengan ikhlas dan tawadhu.
Lawan dari kesombongan adalah al-tawadhu atau rendah hati. Pola pikir orang rendah hati adalah "Anda lebih baik dari saya". Kedamaian bersumber dari manusia yang memiliki sifat tawadhu, karena yang mengatakan bahwa kita adalah orang baik, orang hebat bukanlah diri kita sendiri tetapi orang lain.
Untuk mewujudkan ketentraman dan kedamaian batin, manusia harus sanggup melawan dan mengendalikan hawa nafsu. Karena perjuangan melawan hawa nafsu pada hakekatnya adalah menaklukan musuh yang ada dalam diri kita sendiri.
Pola pikir "Anda lebih baik dari saya" tanpa dibarengi pola pikir "Saya lebih baik dari anda" dapat menjerumuskan manusia menjadi seseorang yang selalu kalah dari orang lain!!!! (Ingatlah The power of positif thiking.. jika kita beranggapan orang lain lebih baik dari kita.. maka itu adalah benar ..begitupun sebaliknya) Karakter yang baik dalam menyikapi sombong atau rendah hati adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri pun didapat dari pola pikir "Saya lebih baik dari anda". Terlalu percaya diri adapat menjerumuskan manusia menjadi sombong dan angkuh, namun terlalu rendah hati pun dapat menjerumuskan manusia menjadi penakut dan pengecut. Kepercayaan diri harus dibarengi dengan rendah hati.
Apakah kita tergolong orang yang sombong ?? yang gemar merendahkan atau meremehkan orang lain?
Apakah kita tergolong orang yang rendah hati ?? beranggapan orang lain lebih baik dari kita, sehingga kita selalu kalah dari orang itu ?
Ataukah kita tergolong orang yang percaya diri ?? yang percaya bahwa kita diberikan berbagai bentuk kelebihan dari alloh untuk mewujudkan keingingan kita ?
Pilihlan golongan orang yang kedua dan ketiga. Jadilah orang yang percaya akan kemampuan diri namun tetap berada dalam batas kerendahan hati, maka temukanlah kedamaian dalam mengarungi hidup.
Referensi: Buletin Jum'at Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Edisi 289/II/2009
